Kamis, 19 Februari 2009

Bisa Gila

Sekalipun pohon ara tidak berbunga ... namun aku akan
bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Allah yang
menyelamatkan aku (Habakuk 3:17,18)

BISA GILA

Arswendo Atmowiloto-seorang penulis senior yang pernah dipenjara
gara-gara kasus angket tokoh terpopuler di Indonesia, yang dimuat di
Tabloid Monitor- dalam bukunya, Menghitung Hari, kumpulan tulisannya
selama dipenjara, menulis demikian: "Kalau kita bilang tinggal di
penjara itu enak, kita ini gila. Tetapi kalau kita sudah di dalam
penjara, dan tidak bisa merasakan bahwa tinggal di penjara itu enak,
kita bisa jadi gila!" Maksudnya kurang lebih, kalau kita tidak bisa
menyenangi situasi tidak menyenangkan yang harus kita hadapi, itu
berarti kita hanya menambah masalah.

Ada saat-saat tertentu kita hidup "bagai dalam penjara". Kita berada
dalam situasi amat menyesakkan. Pahit. Getir. Kita ingin keluar,
tetapi tidak bisa. Mau tidak mau kita harus menelannya. Situasi itu
bisa berupa suasana kerja yang menekan berat; bos yang sulit, rekan
sekerja yang menyebalkan, tuntutan kerja yang tidak masuk akal.
Inginnya keluar kerja. Sudah berusaha mencari pekerjaan baru, tetapi
tidak kunjung dapat. Atau penyakit berkepanjangan; sudah berobat ke
sana kemari, tetap saja tidak sembuh.

Dalam situasi demikian, tidak ada jalan lain, terima kenyataan dengan
iman. Yakinkan diri, bahwa di balik segala situasi yang Tuhan izinkan
kita alami pasti ada hikmahnya. Inilah yang dilakukan oleh Habakuk.
Ia menghadapi situasi yang getir; penindasan, kelaliman, kejahatan,
kekerasan, pertikaian, ketidakadilan (Habakuk 1:2-4). Tetapi ia tidak
menjadi patah arang. Bacaan kita menunjukkan bagaimana ia tetap
berpengharapan di dalam Tuhan yang ia percaya.

''KALAU KITA TIDAK BISA MENGUBAH KEADAAN
CARA TERBAIK ADALAH MENERIMANYA''

Tidak ada komentar:

Posting Komentar